PENAMPILAN SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF AYAM KAMPUNG DI DISTRIK NABIRE KABUPATEN NABIRE
Keywords:
Ayam kampung, Varietas ayam buras, Domestikasi ayam hutan mera, Sifat kualitatif ayam, Sifat kuantitif ayam kampungAbstract
Ayam kampung merupakan salah satu varietas ayam buras lokal Indonesia (native chicken) hasil domestikasi ayam hutan merah (Gallus gallus) yang telah dipelihara sejak lama dan tersebar luas di wilayah Indonesia. Ayam kampung pada umumnya dipelihara secara tradisonal, memiliki produktivitas yang rendah., baik dalam segi pertumbuhan, produksi telur dan reproduksinya. Tubuhnya kecil dan agak ramping dengan berat badan jantan dan betina tua tidak lebih 1,9 kg serta produksi telur 60 butir/tahun (Rasyaf, 2011).
Ayam kampung memiliki variasi genetik maupun fenotipe yang cukup tinggi (Sartika, 2012). Penampilan sifat-sifat kualitatif dan kuantitatifnya menunjukkan adanya keragaman. Sifat-sifat kualitatif yang menunjukkan adanya variasi, antara lain warna bulu (putih, hitam, cokelat, kuning, kuning kemerahan atau kombinasinya), bentuk jengger (pea, tunggal, walnut dan rose), warna sisik kaki atau shank (putih, kuning dan hitam) dan warna paruh (putih, kuning dan hitam). Sifat-sifat kuantitatif yang menunjukkan adanya variasi, antara lain berat badan, panjang tarsometatarsus, panjang tabia, panjang femur, panjang sayap, jarak antar tulang pubis, panjang jari ketiga dan tinggi jengger.
Sifat-sifat kualitatif dan kuantitatif ayam kampung dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan. Penampilan suatu sifat tergantung pada gen-gen yang dimiliki ayam dan ditunjang kondisi lingkungan yang memadai. Faktor genetik, meliputi bangsa, strain, jenis kelamin dan umur ayam. Faktor lingkungan, antara lain ransum, sistim pemeliharaan, temperatur dan kelembaban.