TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SUKU DAMAL DI KABUPATEN PUNCAK
Keywords:
Kearifan Lokal, Suku Damal, Teknik.budidaya, Sayuran.Abstract
Pembangunan pertanian dan pedesaan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pertanian merupakan komoditi utama yang menopang kehidupan pedesaan di Indonesia. Namun demikian peranan sektor pertanian secara keseluruhan tidak berkembang sehingga belum berhasil mengangkat posisi petani pada tingkat sejahtera seperti yang diharapkan. Peranan sektor pertanian dihadapkan pada berbagai permasalahan sejalan dengan pengembangan perekonomian pedesaan.
Bertahannya kearifan lokal di suatu tempat tidak terlepas dari pengaruh berbagai faktor yang akan mempengaruhi perilaku manusia terhadap lingkungannya. Dalam memahami kearifan merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif. Maka dari itu kearifan lokal tidak sama pada tempat dan waktu yang berbeda dan suku yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh tantangan alam dan kebutuhan hidupnya berbeda-beda, sehingga pengalamannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memunculkan berbagai sistem pengetahuan baik yang berhubungan dengan lingkungan maupun sosial. Masyarakat suku Damal dalam membudidayakan tanaman sayuran menerapkan kaidah kearifan lokal yang telah diwariskan oleh pendahulu secara turun temurun dan menjadi tradisi dalam masyarakat Suku Damal
Penelitian ini dilakukan didistrik Gome Kabupaten Puncak yang dilaksanakan pada selama 2 bulan mulai bulan September – Oktober 2019. Penelitian inidirancang menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei dan observasi lapang. Penentuan responde dilakukan dengan Purposive Sampling. Data yang dikumpulkan terdiri data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari hasil survei melalui kegiatan wawancara semi struktural (WSS) dan observasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen maupun laporan tertulis dan informasi dari instansi terkait dan berbagai sumber terkait. Hasil yang diperoleh bahwa masyarakat Suku Damal memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pemanenan hasil tanaman dilaksanakan hanya untuk keperluan sehari-hari tanpa mencabut tanaman tersebut tetapi mengambil bagian yang dikonsumsi saja.