INCOME OVER FEED AND CHICK COST (IOFCC) PETERNAKAN RAKYAT AYAM BROILER DI KAMPUNG KALISEMEN DISTRIK NABIRE BARAT

  • Kostafina Sawo, USWIM Program Studi Peternakan Universitas Satya Wiyata Mandala
  • Trijaya Gane Putra, USWIM Program Studi Peternakan Universitas Satya Wiyata Mandala
Keywords: Ayam Broiler, Incom Over Feed and Chick Cost (IOFCC) dan Kampung Kalisemen

Abstract

Peternakan ayam broiler telah menyebar ke berbagai wilayah termasuk di Kabupaten Nabire, yang pada umumnya masih merupakan usaha peternakan rakyat. Biaya produksi peternakan ayam broiler didominasi oleh biaya pakan dan bibit (DOC). Rasyaf (2001), menyatakan biaya pakan menduduki porsi 70-80 % dan biaya bibit (DOC) menduduki porsi biaya 10-16 % dari total biaya produksi. Model perhitungan pendapatan usaha peternakan ayam broiler yang hanya didasarkan biaya pakan dan biaya bibit diistilahkan dengan Incom Over Feed and Chick Cost (IOFCC), sehingga pendapatan merupakan selisih antara total penerimaaan dikurangi total biaya pakan dan total biaya bibit. Sedangkan penerimaan adalah hasil penjualan ayam yang dipanen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur pemanenan ayam dan nilai IOFCC baik total per peternak maupun per satuan produksi (per ekor) yang diperoleh pada Peternak Ayam Broiler di Kampung Kalisemen. Penelitian ini dilakukan dengan sensus dimana seluruh peternak ayam di Kampung Kalisemen dijadikan sebagai responden. Variabel penelitian yang digunakan ialah profil peternak, umur pemanenan ayam, dan Income over feed cost (IOFC). Berdasarkan hasil pemnelitian, IOFCC pada tingkat peternak tertinggi Rp. 23.000.000,- dan pada tingkat satuan produksi (per ekor) Rp. 19.166,67,- disebabkan karena umur panen yang cepat (31 hari), biaya pakan lebih kecil dan capaian bobot panennya sudah memenuhi standar permintaan konsumen yang menurut menurut tengkulak sekitar 1,2-1,50 kg

Published
2024-06-16