KERAGAAN PETERNAKAN BABI YANG DIPELIHARA OLEH ORANG ASLI PAPUA (OAP) DI DISTRIK WANGGAR KABUPATEN NABIRE

  • Trijaya Gane Putra, USWIM Program Studi Peternakan, Universitas Satya Wiyata Mandala
  • Mery Christiana Simanjuntak Program Studi Peternakan, Universitas Satya Wiyata Mandala
Keywords: Keragaan peternakan babi, Orang Asli Papua dan Distrik Wanggar,Kabupaten Nabire

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 sampai dengan 30 Agustus 2018 di Distrik Wanggar   Kabupaten   Nabire. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Keragaan Peternakan Babi yang dilakukan oleh OAP di Distrik Wanggar Kabupaten Nabire. Metode   pengumpulan   data dilakukan dengan cara random sampling (diambil secara acak) sebanyak 10 persen dari seluruh peternak babi yang ada di Distrik Wanggar. Obyek penelitian ini adalah usaha pemeliharaan ternak babi yang dilakukan oleh Orang Asli Papua (OAP) di Distrik Wanggar, Kabupaten Nabire. Hasil penelitian menunjukkan Peternakan babi yang dilakukan oleh OAP di Distrik Wanggar, mayoritas (90 %) dilakukan usia produktif yaitu berumur 18-56 tahun, dengan tingkat pendidikan 40 % tidak tamat SD, 17 % tamat SD, 20 % tamat SLTP, 20 % tamat SLTA 40 %, dan hanya 3 % tamat Perguruan Tinggi, serta dengan pengalaman beternak antara 6-10 tahun sebanyak 67 %. Peternakan babi yang dilakukan oleh OAP di Distrik Wanggar seluruhnya bersifat sambilan, karena semua peternak mempunyai pekerjaan utama bukan peternak, melainkan sebagai petani (pekebun) sebanyak 97 % dan sisanya 3 % sebagai PNS, dengan jumlah anggota keluarga terbanyak 2-4 orang (47 %) dan 5-7 orang (40 %). Seluruh peternak (OAP) melakukan usaha pemeliharaan ternak babi untuk memperoleh penghasilan (100 %), dengan sistem pemeliharaan mayoritas dilakukan secara tradisional (63 %) dan secara semi intensif (37 %), serta tidak ada yang melakukan pemeliharaan secara intesif.  Jenis babi yang dipelihara pada peternakan yang dilakukan oleh OAP di Distrik Wanggar hanya terdiri dari dua jenis babi yaitu jenis babi lokal (20 %) dan persilangan (80 %), dengan jumlah babi yang dipelihara sebanyak 5-10 ekor (50 %) , 11-20 ekor (33 %) dan 21-29 ekor (17 %).

Published
2020-12-23