PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH JUS JERUK (Citrus sinensis) DALAM RANSUM TERHADAP BERAT DAN PRESENTASE KARKAS AYAM PEDAGING
Keywords:
Tepung Limbah Jus Jeruk, Ransum Komersial, Berat Karkas Ayam PedagangAbstract
Kabupaten Nabire merupakan Daerah sentara penghasil jeruk manis di wilayah provinsi Papua, dimana pemanfaatan jeruk tersebut saat ini telah diolah menjadi jus jeruk segar, dan limbah jus jeruk tersebut sangat banyak dan belum dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak. Untuk itu dilakukan penelitian tentang penggunaan tepung limbah jus jeruk (Citrus sinensis) Dalam ransum pada Ayam Pedaging, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung limbah jus jeruk dalam ransum terhadap berat dan persentase karkas Ayam Pedaging.
Penelitian ini dilaksanakan secara experimen selama selama 5 (lima) Minggu dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap, dengan 4 (empat) perlakuan dan masing masing perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali, sehingga terdapat 12 satuan percobaan dan setiasp satuan percobaan terdiri dari 3 ekor Ayam. Dimana perlakuan yang diberikan adalah level penggunaan tepung limbah jus jeruk dalam ransum yakni P0 (tanpa pemberian tepung Jus jeruk), P1 (dengan pemberian 4 % tepung Jus Jeruk), P2 (dengan pemberian 8% tepung Limbah Jus Jeruk) dan P3 (dengan pemberian 12 % tepung limbah jus jeruk). Sedangkan Variabel yang diamati adalah Bobot Hidup akhir, Berat Karkas dan Persentase Karkas.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penambashan tepung Limbah Jus jeruk sebanyak 4% dalam ransum komersil menyebabkan penurunan berat karkas ayam Pedaging, namun tidak secara signifikan (P>0,05). Penambahan tepung limbah jus jeruk sebanyak 8% dalam ransum komersil menyebabkan penurunan berat karkas secara signifikan (P<0,05). Dan Penambahan tepung limbah jus jeruk dalam ransum komersil sampai dengan 12% menyebabkan penurunan persentase karkas, namun tidak secara signifikan (P>0,05).