POLA PERBURUAN KUSKUS (PHALANGERIDAE) OLEH MASYARAKAT DESA AYOMBAI DI PULAU MOOR DISTRIK KEPULAUAN MOORA KABUPATEN NABIRE

  • Mesak Gobai, Uswim Peternakan Univeritas Satya Wiyata Mandala
  • Mery Christiana Simanjuntak, Uswim Peternakan Univeritas Satya Wiyata Mandala
  • Ance Degei, Uswim Peternakan Univeritas Satya Wiyata Mandala
Keywords: Pola Perburuan, Kuskus, Adat Istiadat,Alat Tradisional

Abstract

perti umumnya masyarakat di beberapa daerah lainnya di Indonesia, masyarakat Papua yang tinggal di daerah pedalaman, penduduk juga hidup dari kemurahan alam dengan cara meramu, berburu, bertani, maupun memanfaatkan hasil laut. Berburu dan mengekstraksi satwa dari alam sudah merupakan kegiatan turun temurun dan terus dipraktekkan sampai saat ini, karena merupakan salah satu aspek hidup yang penting dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan lingkungan sosialnya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola perburuan kuskus oleh masyarakat di Pulau Moor Distrik Kepulauan Moora Desa Ayombai Kabupaten Nabire. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus 2019. di Pulau Moor, Distrik Kepulauan Moora, Desa Ayombai,  Kabupaten Nabire. Metode yang digunakan pada Penelitian ini, Adalah:  metode  deskriptif  dengan  teknik berburu langsung dilapangan besama Kepala Desa dan Penduduk  Ayombai dan  wawancara  semistruktural (wawancara langsung) pada penduduk setempat.

Hasil penelitian didapatkan, bahwa pola perburuan kuskus di desa ayombai, pulau moor, distrik kepulauan moora diatur oleh adat istiadat setempat dan masih dikatakan aman karena masih menggunakan alat tradisional serta tidak menebang pohon untuk berburu kuskus, dimana tingkat perburuan kuskus adalah 4,7% dari jumlah kepala keluarga  yang ada sebanyak 64 KK. Terdapat 2 jenis kuskus, yaitu; Kuskus bertotol (Spilocuscus maculatus) dan kuskus tidak bertotol (Phalanger orientalis) dan 14 jenis-jenis vegetasi pakan alami kuskus.

Published
2020-06-22