Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan https://uswim.e-journal.id/fapertanak <p>Jurnal Pertanian dan Peternakan</p> <p>Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan, terbit 2 kali dalam satu tahun di bulan Agustus dan November. Diterbitkan oleh Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Satya Wiyata Mandala</p> en-US jurnalfapertanak@gmail.com (Redaksi Jurnal FAPERTANAK) Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 KEPADATAN KANDANG DAN TINGKAT DEPLESI PADA USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN SISTEM KANDANG TERBUKA DI KAMPUNG KALISEMEN DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE https://uswim.e-journal.id/fapertanak/article/view/540 <p>Keberhasilan usaha peternakan Ayam Broiler sangat ditentukan oleh &nbsp;manajemen perkandangan, dan salah satu factor yang perlu diperhatikan dalam manajemen perkandangan adalah yang dapat menjamin keberhasilan pencapaian performans produksi Ayam Broiler yang optimal dengan tingkat deplesi yang rendah adalah penyediaan ruang kendang yang nyaman dengan tingkat kepadatan ayam yang sesuai dalam kandang.</p> <p>Untuk itu telah dilakukan Penelitian Kepadatan Kandang dan Tingkat Deplesi Pada Usaha Peternakan Ayam Broiler Dengan Sistem Kandang Terbuka di Kampung Kalisemen Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire.&nbsp;Dimana&nbsp;&nbsp;tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak tingkat kepadatan kandang &nbsp;terhadap Tingakt deplesi &nbsp;Ayam broiler&nbsp;dengan sistem pemeliharaan kandang terbuka pada usaha peternakan ayam broiler di Kampung Kalisemen Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire.&nbsp;Penelitian ini dilaksanakan pada Juli s/d September 2023, dengan menggunakan metode penelitian Survey dengan studi kasus melalui Teknik observasi dan wawancara yaitu dengan cara pengecekan&nbsp;dan pengamatan&nbsp;secara langsung ke lokasi kandang dari para peternak di kampung kalisemen Distrik Nabire barat Kabupaten Nabire.</p> <p>Hasil penelitian Menunjukkan bahwa Kondisi Usaha petrnakan rakyat Ayam Broiler di Kampung Kalisemen adalah dengan tingkat kepadatan kandang (<em>destinity</em>) pada usaha peternakan rakyat ayam broiler di kampung Kaslisemen nilai rata-ratanya adalah sebesar 8 ekor/m², dan tingkat kepadatan kendang yang terendah adalah 5 – 7 ekor/m², serta tingkat kepadatan kendang tertinggi adalah 13 ekor/m² Serta Tingkat Deplesi pada usaha peternakan rakyat Ayam Broiler di Kampung kalisemen adalah cukup Tinggi yaitu &nbsp;di atas 10 %, dan dapat mencapai tinggkat deplesi sebesar 30 %. Dan kapasitas produksinya 50 % diatas 1000 ekor dan 50 % di bawah 1000 ekor. Serta 80 % usaha peternakan telah optimal dalam mengembangkan usaha dengan siklus produksi pertahun mencapai 6 – 8 kali siklus produksi.</p> Estepanus L.S. Tumbal, USWIM, Maksimus Auwe, USWIM, Kostapina Sawo, USWIM ##submission.copyrightStatement## https://uswim.e-journal.id/fapertanak/article/view/540 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 PROFIL USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING DI KAMPUNG KALISEMEN DISRIK NABIRE BARAT https://uswim.e-journal.id/fapertanak/article/view/541 <p>Industri unggas khususnya ayam pedaging (broiler) di Indonesia memiliki peranan penting dan strategis sebagai penyedia pangan hewani sekaligus sebagai sumber protein hewani bagi Masyarakat. Populasi ayam pedaging di Papua pada tahun 2021 tercatat 5.280.003 ekor. Populasi tersebut menyebar terutama pada daerah-daerah pesisir yang sudah terjangkau dan tersedia fasilitas&nbsp;listrik serta didukung oleh sarana transportasi yang lancar. Populasi ayam pedaging di Kabupaten Nabire pada tahun 2020 tercatat 630.763 ekor. Namun demikian data detail pengelolaan peternakan ayam pedaging tersebut belum tersedia. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan karakteristik peternakan ayam pedaging sebagai pertimbangan pengembangan usaha. Penelitian ini dilakukan di Kalisemen, Distrik Nabire Barat. Penelitian dilakukan dengan metode sensus terhadap seluruh peternak di Kampung Kalisemen. Berdasarkan hasil penelitian diketahui pemeliharaan ayam dalam <em>farm</em>&nbsp;dilakukan dengan sistem <em>all in all out, </em>teknologi yang digunakan dalam pemeliharaan tergolong teknologi sederhana dengan skala usaha yang kecil dan tergolong peternakan rakyat. Jenis/ strain ayam yang dipelihara 80,00 % strain CP 707 produksi PT<em>. </em>Charoen Pokphand Indonesia<em>&nbsp;</em>dan 20,00 % strain Malindo produksi<em>&nbsp;</em>PT. Malindo Feedmill Tbk. Sistem ventilasi perkandangan 100% sistem terbuka. Diketahui 100 % peternak tidak melakukan recording. Penanganan kesehatan ayam, meliputi pencegahan penyakit seperti sanitasi, vaksinasi dan pemberian vitamin, pengobatan serta karantina. 100% peternak memanen ayam pada umur 30-35 hari, dan tingkat kematian ayam rata-rata tinggi yaitu 15,5 %.</p> Trijaya Gane Putra, USWIM, Emanuel Dogomo, USWIM ##submission.copyrightStatement## https://uswim.e-journal.id/fapertanak/article/view/541 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 ONSET, DURASI DAN INTENSITAS ESTRUS PADA BERBAGAI PARITAS KAMBING (Capra aegagrus hircus) SETELAH SINKRONISASI ESTRUS MENGGUNAKAN PGF2α DI KAMPUNG WADIO DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE https://uswim.e-journal.id/fapertanak/article/view/548 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui onset, durasi dan intensitas estrus pada berbagai</p> <p>paritas kambing (<em>Capra aegagrus hircus</em>) setelah sinkronisasi estrus menggunakan PGF2α di</p> <p>Kampung Wadio Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire.</p> <p>Hasil penelitian, didapatkan bahwa Rata-rata kecepatan timbulnya onset estrus setelah</p> <p>sinkronisasi estrus menggunakan PGF2α, yaitu pada kambing KP3 (34,2 ±0,05 jam), disusul</p> <p>oleh kambing KP2 (36,24 ±0,09 jam) dan KP1 (36,43 ±0,10 jam)..Rata-Rata durasi estrus setelah</p> <p>sinkronisasi estrus menggunakan PGF2α, terjadi paling lama pada kambing KP3 (37,46 ±0,06</p> <p>jam), lalu kambing KP2 (36,40 ±0,13 jam) dan KP1 (36,16 ±0,12 jam). Skor tertinggi untuk</p> <p>Intensitas estrus setelah sinkronisasi estrus menggunakan PGF2α, adalah kambing KP3 dan KP2</p> <p>(skor 3, intensitas estrus nampak sangat jelas) serta skor terendah intensitas estrusnya adalah</p> <p>kambing KP1 (skor 2, intensitas estrusnya nampak jelas).</p> Nurlaila Susilawati Palenga, USWIM ##submission.copyrightStatement## https://uswim.e-journal.id/fapertanak/article/view/548 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 SISTEM PERBURUAN BABI HUTAN (Sus scrofa) PADA SUKU MEE DI DISTRIK WANGGAR KABUPATEN NABIRE https://uswim.e-journal.id/fapertanak/article/view/549 <p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan pola atau sistem aktivitas berburu, tujuan dan hasil berburu babi hutan yang dilakukan oleh masyarakat di Distrik Wanggar Kabupaten Nabire. Penelitian dilaksanakan di awal bulan Agustus sampai dengan awal bulan September tahun 2022 Di Distrik Wanggar Kabupaten Nabire.</p> <p>Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan berbagai kondisi dan sesuatu seperti apa adanya. Data yangdikumpulkan dalam tipe deskriptif ini adalah data yang berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka</p> <p>Perburuan babi hutan yang dilakukan masyarakat suku Mee di distrik wanggar merupakan pekerjaan sambilan, sebagian besar mereka petani. Sistem perburuan babi hutan dilakukan berkelompok dan mandiri dan peralatan berburu yang digunakan busur panah, tombak dan jerat. pemasangan jerat dilakukan dengan melihat tanda-tanda dimana babi sering lewat berupa jejak kaki, dan congkelan tanah yang terbongkar Hasil buruan yang didapat tidak dijual karena kebutuhan konsumsi</p> <p>Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, perburuan babi hutan yang dilakukan Masyarakat Suku Mee merupakan pekerjaan sampingan dan hasil buruan tidak dijual tetapi untuk dikonsumsi sendiri</p> Untung . ##submission.copyrightStatement## https://uswim.e-journal.id/fapertanak/article/view/549 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 SUMBER NAFKAH BERKELANJUTAN RUMAH TANGGA PETERNAK BERBASIS BUDAYA (STUDI KASUS PETERNAK BABI DI KELURAHAN NABARUA DISTRIK NABIRE KABUPATEN NABIRE) https://uswim.e-journal.id/fapertanak/article/view/550 <p>Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peternak babi di Kampung Nabarua, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire. Dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2023 di Kampung Nabarua, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire.</p> <p>Hasil penelitian Sumber Penghidupan Berkelanjutan Rumah Tangga Peternak Babi di Kampung Nabarua Distrik Nabire Kabupaten Nabire menunjukkan bahwa: (1). Usaha ternak babi di Kampung Nabarua merupakan sumber nafkah yang berkelanjutan karena tingkat kepercayaan dan budaya rumah tangga informan yaitu suku Toraja sama dengan rumah tangga penduduk asli Papua, baik yang berada di pegunungan maupun di pesisir pantai. (2). Usaha peternakan babi di Desa Nabarua dikatakan berkelanjutan karena permintaan terhadap peternakan babi tidak pernah stagnan (berhenti) karena terkait dengan pesta adat. (3). Usaha peternakan babi di Desa Nabarua dipengaruhi oleh modal alam, modal manusia, modal finansial dan modal sosial.</p> Hans F. Liborang, USWIM, Johanis Manuel Ramandey, USWIM, Olvianus Calvein Mundeh, USWIM ##submission.copyrightStatement## https://uswim.e-journal.id/fapertanak/article/view/550 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000 PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GATAL (denrocnide peltata) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN AYAM RAS PEDAGING https://uswim.e-journal.id/fapertanak/article/view/559 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan tepung daun gatal (<em>Denrocnide peltata)</em> dalam pakan sampai pada taraf 3% dapat memperbaiki penampilan ayam ras pedaging. Penambahan Tepung Daun Gatal (derocine peltata) Dalam Pakan Terhadap Penampilan Ayam Ras Pedaging telah dilakukan pada DOC ayam broiler sebanyak 36 ekor, pemberian Tepung daun gatal&nbsp; 2000 gram, Pakan komersil merk Charoen Phokphan jenis HI PRO VITE 511 B, Vitachick kemasan 500 gram 1 bungkus, Antiseptik kemasan 50 cc sebanyak 1 botol, Air minum sesuai standar kebutuhan, Vaksin ND, Kapur aktif&nbsp; 1 kg dan Gula pasir. Prosedur pengambilan sampel Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan mengunakan Rangcangan Acak Lengkap (RAL) pola searah <em>(one way)</em> terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan, sehingga diperoleh dua belas petak satuan percobaa. penempatan ayam broiler disetiap kotak percobaan dilakukan secara acak. Hasil penelitian&nbsp; menunjukkan Hasil analisis ragam anova (Lampiran. 1) menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun gatal dalam pakan ayam broiler dengan taraf 1%, 2% dan 3% dan tanpa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap konsumsi pakan ayam broiler. Hal ini berarti bahwa perlakuan yang diberi tepung daun gatal dalam pakan terhadap konsumsi pakan ayam broiler tidak memberikan pengaruh yang nyata. Hasil rataan table. 2 memperlihatkan bahwa perlakuan yang diberi tepung daun gatal sebanyak 1% memberikan konsumsi pakan yang paling tertinggi dan terrendah pada perlakuan pada taraf 2 %. Hasil analisis ragam anova (Lampiran 1) menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun gatal dalam pakan ayam broiler dengan taraf 1%, 2% dan 3% dan tanpa perlakuan 0% tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap pertambahan bobot badan ayam broiler. Hal ini berarti bahwa perlakuan yang diberi tepung daun gatal dalam pakan terhadap pertambahan bobot badan ayam broiler tidak memberikan pengaruh yang nyata. Hasil rataan table. 3 memperlihatkan bahwa perlakuan yang diberi tepung daun gatal sebanyak 2% memberikan pertambahan bobot badan tertinggi sebesar 1580,78 gr/ekor dan terendah pada perlakuan 3% sebesar 1424,44 gr/ekor. Hasil analisis ragam anova (Lampiran 1) menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun gatal dalam pakan ayam broiler dengan taraf 1%, 2% dan 3% tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap konversi pakan ayam broiler. Hal ini ditandai dengan nilai rataan pada konversi pakan yang relatif sama. Nilai konversi pakan diperoleh dari perbandingan antara konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan. &nbsp;Hasil rataan konversi pakan pada table. 4 memperlihatkan bahwa perlakuan yang diberi tepung daun gatal taraf&nbsp; 2% memberikan nilai terendah yaitu 1.46 dan tertinggi pada perlakuan taraf 3% pada perlakuan P3. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan penambahan tepung daun gatal dengan taraf 1%. 2% dan 3% tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan ayam broiler sampai dengan umur 5 minggu.</p> Ance Degei, USWIM, Mariana Sarlota Pangurian, USWIM, Agustinus Degei, USWIM ##submission.copyrightStatement## https://uswim.e-journal.id/fapertanak/article/view/559 Thu, 30 Nov 2023 00:00:00 +0000