PROFIL USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING DI KAMPUNG KALISEMEN DISRIK NABIRE BARAT

  • Trijaya Gane Putra, USWIM Program Studi Peternakan, Universitas Satya Wiyata Mandala
  • Emanuel Dogomo, USWIM Program Studi Peternakan, Universitas Satya Wiyata Mandala
Keywords: Broile, Ayam Pedaging, Industri Unggas, Farm, Metode sensus

Abstract

Industri unggas khususnya ayam pedaging (broiler) di Indonesia memiliki peranan penting dan strategis sebagai penyedia pangan hewani sekaligus sebagai sumber protein hewani bagi Masyarakat. Populasi ayam pedaging di Papua pada tahun 2021 tercatat 5.280.003 ekor. Populasi tersebut menyebar terutama pada daerah-daerah pesisir yang sudah terjangkau dan tersedia fasilitas listrik serta didukung oleh sarana transportasi yang lancar. Populasi ayam pedaging di Kabupaten Nabire pada tahun 2020 tercatat 630.763 ekor. Namun demikian data detail pengelolaan peternakan ayam pedaging tersebut belum tersedia. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan karakteristik peternakan ayam pedaging sebagai pertimbangan pengembangan usaha. Penelitian ini dilakukan di Kalisemen, Distrik Nabire Barat. Penelitian dilakukan dengan metode sensus terhadap seluruh peternak di Kampung Kalisemen. Berdasarkan hasil penelitian diketahui pemeliharaan ayam dalam farm dilakukan dengan sistem all in all out, teknologi yang digunakan dalam pemeliharaan tergolong teknologi sederhana dengan skala usaha yang kecil dan tergolong peternakan rakyat. Jenis/ strain ayam yang dipelihara 80,00 % strain CP 707 produksi PT. Charoen Pokphand Indonesia dan 20,00 % strain Malindo produksi PT. Malindo Feedmill Tbk. Sistem ventilasi perkandangan 100% sistem terbuka. Diketahui 100 % peternak tidak melakukan recording. Penanganan kesehatan ayam, meliputi pencegahan penyakit seperti sanitasi, vaksinasi dan pemberian vitamin, pengobatan serta karantina. 100% peternak memanen ayam pada umur 30-35 hari, dan tingkat kematian ayam rata-rata tinggi yaitu 15,5 %.

Published
2023-11-30