IDENTIFIKASI POTENSI TANAMAN PANDANUS KOING (Pandananceae) SERTA NILAI EKONOMI BAGI MASYARAKAT SUKU DAMAL DI KABUPATEN PUNCAK

  • J. M. Ramandey Staf Pengajar pada Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Satya Wiyata Mandala
Keywords: Potensi, Nilai Ekonomi, Pandanus, Suku Damal

Abstract

Tumbuhan famili Pandanaceae adalah salah satu tumbuhan penting di Indonesia yang
tersebar dari daerah tepi pantai laut hingga daerah pegunungan. Stone (1976) menyebutkan bahwa
famili Pandanaceae mempunyai tiga genus besar yaitu genus Sararanga mempunyai 2 spesies daerah
asal penyebaran di Pulau Papua, genus Freycinetia mempunyai 175 spesies daerah asal penyebaran
di Pulau Jawa, Sumatera dan Maluku, genus Pandanus 742 spesies daerah penyebaran di Pulau
Sumatera, Jawa, Bali, Madura, Kalimantan, Maluku, Sulawesi dan Papua Tumbuhan pandan spesies
pandanus merupakan salah satu tanaman pandan yang menghasilkan buah di daerah tropis yang
berfungsi sebagai bahan pangan dapat tumbuh pada ketinggian 1500 – 3500 m dpl. Daerah
pegunungan tengah Papua pandan yang berfungsi sebagai bahan pangan terdiri dari 7 spesies yaitu
Pandanus brosimus, Pandanus yilunea, Pandanus golabus, Pandanus conoideus, Pandanus jullianeti
dan Pandanus antaresensis. Dari 7 spesies tumbuhan pandan tersebut memiliki banyak varietas yang
dapat tumbuh secara endemik pada habitat di pekarangan, ladang pertanian, hutan sekunder dan
hutan primer di pegunungan tengah Papua. Pandanus (pandananceae), oleh masyarakat lokal suku
Damal disebut dengan “Koing” memiliki potensi yang besar untuk digunakan sebagai pengganti
komoditi kelapa. Keuntungan Pandanus dibandingkan dengan kelapa adalah tanaman pandanus
sudah siap dipanen bila diinginkan sesuai dengan potensi hutan pandan yang ada saat ini dan banyak
tumbuh liar sebagai tanaman hutan di beberapa daerah pedalaman Papua. Tujuan dari penelitian
untuk mengetahui potensi tanaman pandan Koing, nilai ekonomi dan member maasukan agar
tanaman pandan tersebut dapat dibudidayakan lebih jauh,pengamatan dilakukan pada 8 Distrik yang
ada di Kabupaten Puncak selama 4 bulan (mei – agustus 2018). Metode deskriptif digunakan
dengan metode obsetrvasi dan wawancara. Data primer diperoleh dari nara sumber (informan) dan
data sekunder diperoleh dari hasil wawancara dengan responden dan pengamatan dilapang.
Tanaman Pandanus Koing sangat bermanfaat bagi masyarakat di Kabupaten Puncak, terutama
masyarakat suku Damal. Budidaya tanaman Pandanus (Koing, Kawin dan Allu) perlu dilakukan
karena bermanfaat ganda. Mulai dari akar, batang, daun sampai dengan buah dapat dimanfaatkan,
baik sebagai sandang, pangan maupun papan. Masyarakat suku Damal memanfaatkan akar dan daun
tanaman Pandanus Koing sebagai sandang, batang dan juga daun sebagai papan dan buah sebagai
pangan. Tanaman Pandanus (Koing, Kawin dan Allu) tidak saja mempunyai nilai sosial tetapi juga
mempunyai nilai ekonomi dan budaya oleh masyarakat suku Damal yang masih dipertahankan
hingga saat ini sebagai suatu nilai kearifan lokal. Dari hasil analisis pendapatan penjual makanan
buah Pandanus menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata penjual makanan buah Pandanus adalah
sebesar Rp.295.500 per hari.

Published
2017-08-01