SUPLEMENTASI TEPUNG BUAH PARE ( Momordica charantia Linn.) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS AYAM BROILER

  • Estepanus Landra Sukaharto Tumbal, Uswim Program Studi Peternakan, Universitas Satya Wiyata Mandala
  • Selvia Dogomo, Uswim Program Studi Peternakan, Universitas Satya Wiyata Mandala
Keywords: Tepung buah Pare, Performans Ayam Broiler, Konsumsi Ransum, Pertambahan Bobot Badan, Konversi ransum

Abstract

Buah Pare adalah tanaman yang mengandung berbagai senyawa penting yaitu alkaloid,

triterpenoid, saponin, dan flavonoid yang bermanfaat namun juga dapat bersifat toksik (Cahyadi,

2009). Buah pare juga sedikit pahit karena mengandung zat cucurbitasin dari golongan titerpenoid

dapat memacu sekresi cairan empedu, cairan pankreas, dan sekresi getah lambung (Santi, 1999),

sehingga penggunaan pare dalam ransum dapat meningkatkan nafsu makan, membantu

penyerapan nutrisi dalam usus dan dapat berfungsi sebagai antioksidan.

Penelitian ini di laksanakan secara experimen selama 35 hari yang bertempat di kandang

Penampungan Unggas milik Dinas Peternakan Kabupaten Nabire di Kelurahan Wonorejo distrik

Nabire. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level penambahan tepung buah pare

dalam ransum yang menghasilkan Performans ayam Broiller yang paling baik. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode RancanganAcakLengkap (RAL) dengan 4tarafperlakuan, yakni P0

(tanpa penambahan tepung buah pare), P1 (dengan penambahan 1% tepung buah pare), P2

(dengan penambahan 2% tepung buah Pare), dan P3 (denganpenambahan 3% tepung buah

Pare)dimana setiapperlakuan di ulangsebanyak kali 3,sehinggadiperoleh 12 satuanpercobaan,

dansetiapulanganterdiridari 3 ekorAyamBroiller.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian tepung buah Pare 1%, 2% dan 3% dalam

ransum secara Uji Statistik tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap konsumsi

ransum dan pertambahan bobot badan serta konversi ransum Ayam Broiler sampai dengan umur

5 (lima Minggu. Namun secara numerik pemberian penambahan tepung buah pare dengan level

1% dalam ransum memberikan hasil pertambahan bobot badan yang lebih tinggi dari perlakuan

tanpa penambahan tepung buah Pare (P0), serta memberikan hasil nilai konversi ransum yang

lebih rendah atau lebih baik.

Published
2020-08-12