PEMBERIAN PUPUK MOL DAUN GAMAL (Gilicida Sepium) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BAYAM PUTIH (Amaranthus Tricolor,L) DI KELURAHAN GIRIMULYO KABUPATEN NABIRE

  • Masniar Masniar Program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire
Keywords: Mikroorganisme, MOL, Kesuburan

Abstract

Pupuk buatan pabrik yang beredar dipasaran, kadang-kadang persediaan dari
distributor mengalami kelangkaan, harganya mahal dan dipengecer harganya melambung
sehingga konsumen atau petani mengalami kesulitan dalam membeli pupuk maka perlu
disiasati dengan pemberian pupuk organik cair atau di sebut “POC” dalam bentuk
Mikroorganisme Lokal (MOL). penggunaan pupuk Mol masih kurang
populer/dipergunakan dikalangan petani karena memerlukan waktu untuk membuat
pupuk mol tersebut dan dianggap kurang praktis, namun sebenarnya pupuk mol sangat
bermanfaat untuk kesuburan tanah,untuk memelihara unsur hara dalam tanah serta
ramah lingkungan karena terbuat dari bahan-bahan organik. percobaan dengan pola dasar
rancangan acak kelompok dimana terjadi dari 4 perlakuan diulang sebanayak 3 kali
sehingga diperoleh 12 satuan percobaan
Model linear rancangan acak Lengkap (RAL) dengan banyaknya kelompok dan perlakuan
adalah:1). M0 : Kontrol (Tanpa perlakuan). 2). M1 : Perlakuan dengan POC MOL 10 ml +
1 liter air. 3).M2 : Perlakuan dengan POC MOL 20 ml + 1 liter air. 4). M3 :Perlakuan
dengan POC MOL 30 ml + 1 liter air. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa:1. pemberian pupuk MOL dengan pertumbuhannya untuk tinggi tanaman bayam
dari pada perlakuan M3=30 ml + 1 liter air adalah yang paling optimal. 2. Sedangkan
M2=20 ml + 1 liter air adalah yang paling optimal pada Jumlah daun tanaman bayam dan
berat tanaman bayam dari pada perlakuan yang lainnya.

Published
2016-08-01