PENDAPATAN PEDAGANG PISANG (Studi Kasus : Pedagang Asli Papua Di Pasar Tradisional Distrik Nabire)
Keywords:
pendapatan, pedagang, pasar tradisionalAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pendapatan yang diperoleh
pedagang pisang dalam hal ini mama-mama Papua yang berjualan di tiga pasar tradisional yang ada
di distrik Nabire Kabupaten Nabire.Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para pedagang
khususnya mama-mama Papua untuk memperoleh pendapatan dari penjualan pisang selain untuk
dikonsumsi sebaiknya digunakan juga sebagai tambahan modal usaha, sehingga usahanya dapat
berkembang, dan perlu adanya peranserta pemerintah daerah dalam memperhatikan para pedagang
khususnya pedagang asli Papua agar diberikan modal usaha dalam mengembangkan usaha mereka.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pengambilan
sampel secara sengaja (purposive sampling), yaitu sampel yang telah ditentukan sebelumnya yaitu
pedagang pisang asli Papua khususnya ibu-ibu yang bersedia memberikan data kepada peneliti, dan
diperoleh sebanyak 27 orang (pedagan gpisang) dimana 8 pedagang pisang pada pasar sentral
Kalibobo, 9 pedagang pisang pada Pasar Karang Tumaritis dan 10 orang pedagang pisang pada pasar
Sore Siriwini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan pedagang pisang khususnya
pedagang asli Papua yang berjualan di pasar tradisional distrik Nabire yang meliputi pasar Kalibobo,
pasar Karang Tumaritis dan pasar Sore Siriwini dalam sekali penjualan pisang baik itu berupa pisang
dalam bentuk sisir maupun tandan adalah sebesar Rp. 180.968,- dengan rata-rata jumlah pisang yang
dijual dalam bentuk sisir sebanyak 23 sisir dan pisang dalam bentuk tandan sebanyak 2 tandan dari
total pedagang sebanyak 27 pedagang yang tersebar di tiga lokasi pasar tradisional yang ada di
distrik Nabire.Usaha yang dilakukan oleh para pedagang pisang khususnya pedagang asli Papua
selama rata-rata 5 (lima) tahun telah mendatangkan keuntungan, sehingga usaha inil ayak untuk
diusahakan. Hal ini dibuktikan dengan besarnya nilai R/C ratio yang lebih dari 1 (satu) yaitu 3,53
yang berarti setiap pengeluaran sebesar Rp.1 (satu rupiah) akan menghasilkan penerimaan
sebesarRp. 353