PENGARUH PEMBERIAN MATERIL CAIR LIMBAH BIOGAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum)
Keywords:
Material cair limbah biogas, pertumbuhan, produksi dan rumput gajah (Pennisetum purpureum)Abstract
Hijauaan pakan ternak (HPT) memiliki peranan yangat penting dalam produksi ternak,
khususnya ternak ruminansia. Kebutuhannya sebagai pakan ternak ruminansia sekitar 73 sampai 94
persen (Aminudin, 1990), sehingga untuk mendukung kelangsungan dan perkembangan produksi
ternak ruminansia maka ketersediaan hijauan pakan harus tetap terjaga baik kuantitas, kualitas dan
kontinuitasnya. Untuk menjaga ketersediaan hijauan pakan tersebut perlu dilakukan upaya produksi
hijauan pakan ternak seperti rumput gajah (Pennisetum purpureum), yang telah banyak ditanam oleh
para peternak di Nabire.
Produksi tanaman hijauan pakan ternak dipengaruhi oleh tingkat kesuburan tanahnya.
Kesuburan tanah dapat ditingkatkan dengan pemupukan, baik dengan pupuk anorganik (pupuk
buatan) maupun pupuk organic seperti pupuk kandang. Salah satu pupuk kandang adalah berupa
limbah pembuatan biogas atau limbah biogas. Limbah biogas yang berasal dari kotoran hewan sangat
baik untuk dijadikan pupuk karena mengandung berbagai mineral yang dibutuhkan tumbuhan
seperti P, Mg, Ca, K, Cu, dan Zn. Limbah biogas telah mengalami fermentasi anaerob sehingga bisa
langsung digunakan untuk memupuk tanaman Suzuki et al (2001).
Adanya bantuan program prasarana-sarana pertanian (PSP) maupun paket-paket bantuan
Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) pada usaha ternak sapi mensyaratkan pemeliharaannya
dilakukan secara komunal (dalam satu kandang), sehingga jumlah limbah (kotoran) terkumpul dalam
jumlah yang cukup banyak. Untuk mengefektifkan penggunaan limbah (kotoran), pemerintah
menurunkan program biogas sebagai upaya mendukung upaya kemandirian energi. Dengan program
biogas ini akan dihasilkan limbah biogas selain biogas (gas bio) sebagai hasil utamanya. Limbah
biogas ini berupa lumpur ini disebut sludge.
Untuk memudahkan penggunaan sludge sebagai pupuk, maka perlu dipisahkan antara
material cair dan material padat dengan cara menyaring atau meniriskannya. Kedua bentuk material
ini (cair dan padat) dapat digunakan sebagai pupuk organik. Material cair limbah biogas ini paling
mudah dan efektif digunakan sebagai pupuk karena hanya dengan menyiramkannya pada lokasi
sekitar tanaman, sebagaimana melakukan penyiraman tanaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian material cair limbah
biogas terhadap pertumbuhan dan produksi rumput gajah (Pennisetum purpureum). Penelitian ini
dilaksanakan selama 105 hari (3½ bula) terhitung mulai tanggal bulan 15 Januari sampai denga 30
April 2018, bertempat pada peternakan sapi milik kelompok tani-ternak Simbar Jaya di Kampung
Bumi Mulia Distrik Wanggar Kabupaten Nabire. Penelitian dilaksanakan dengan cara eksperimen,
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan setiap perlakuan dilakukan 3
kali pengulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian material cair limbah biogas dosis biogas 0,
25, 35, dan 45 ton/hektar berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap pertambahan tinggi dan produksi
hijauan segar dan berbeda nyata (P<0,05) terhadap produksi bahan kering rumput gajah, dan
semuanya (pertambahan tinggi, produksi hijauan segar dan produksi bahan kering) kecenderungan
kecenderungan yang semakin tinggi seiring meningkatnya dosis pemberian material cair limbahbiogas. Tinggi rendahnya produksi bahan kering sesuai dengan tinggi rendahnya produksi hijauan
segar rumput gajah yang dihasilkan.