AGRIBISNIS KOMODITI JERUK MANIS (Citrus Sinensis L) DI KAMPUNG WADIO DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE
Keywords:
Jeruk Manis, Pendapatan, Kelayakan dan Sistem AgribisnisAbstract
Peningkataan kesejahtraan keluarga petani didukung oleh peningkatan produksi usahataninya sehingga diharapkan penghasilan atau pendapatan usahatani petani juga dapat meningkat, sejalan dengan hal tersebut maka faktor-faktor produksi sebagai penentu besar kecilnya usahatani petani juga harus ditingkatkan. Petani jeruk manis di Kampung Wadio Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire merupakan petani dengan penghasilan dapat dikatakan cukup tinggi apabila pemanfaatan faktor-faktor produksi dengan baik, disamping itu juga penerapan agribisnis yang merupakan keterkaitan dari beberapa subsistem yang terkait berjalan dengan baik sehingga melalui keterkaitan subsistem agribisnis tersebut pendapat atau penghasilan petani jeruk juga meningkat yang mana berujung pada peningkatan kesejahteraan keluarga petani itu sendiri. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usahatani jeruk manis di Kampung Wadio Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire serta melihat sampai sejauh mana keterkaitan sub sistem agribisnis yang ada dan dimanfaatkan oleh petani jeruk dilokasi penelitian
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pendapatan yang diperoleh petani responden sebesar Rp 18.926.113,2,- sedangkan hasil perhitungan R/C Ratio yaitu 3.78 > 1 berarti usahatani komoditi jeruk manis di kampung Wadio Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire layak untuk diusahakan. Penerapan subsistem Agribisnis dalam usahatani pada umumnya masih terkendala dengan berbagai banyak faktor diantaranya sumber daya manusia (SDM) sehingga sulit untuk melakukan transfer teknologi, Sumber daya lahan, ketersediaan faktor-faktor input, Iklim, dan masih banyak faktor lain yang dapat mengagalkan usahatani.
Untuk mendukung usahatani komoditi jeruk manis di Kampung Wadio diharapkan tersedianya fasilitas-fasilitas pendukung bagi penyuluh pertanian untuk melakukan penyuluhan, Adanya pihak investor untuk mendirikan pabrik pengolah hasil pertanian dan peningkatan koordinasi antara dinas terkait dalam kegiatan penyuluh pertanian sebagai lembaga penunjang keberhasilan usahatani.