LAJU PERKEMBANGAN BUSUK BUAH KAKAO OLEH CENDAWAN Phythoptora palmivora Butt. PADA PERKEBUNAN RAKYAT KABUPATEN NABIRE

  • Ishak Ryan, Uswim Universitas Satya Wiyata Mandala
Keywords: Laju Perkembangan, Cendawan, Perkebunan, busuk buah

Abstract

Kerusakan tanaman kakao akibat serangan suatu patoggen penyebab penyakit perlu mendapat perhatian  terutama laju perkembangannya agar menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan keputussan dalam tindakan  pengendalian. Gejala serangan pertama pada buah dapat dilihat dua hari sesudah terjadinya infeksi, yang ditandai dengan munculnya bintik bening pada pemukaan buah, bintik tersebut berubah menjadi coklat kehitaman dan berkembang dengan pesat keseluruh permukaan buah dan menghitam.

Penelitian laju perkembangan penyakit busuk buah kakao dolakukan dengan teknik observasi dilakukan dengan pengambilan sampling pada sebagian tanaman yang dianggap mampu mewakili suatu areal. Areal tanaman kakao merupakan lahan perkebunan rakyat pada kampung Kimi (mewaliki Nabire timur) dan Gerbang Sadu (mewakili Nabire barat).

Intensitas penyakit terendah 12 % (kimi), 11,73 % (Gerbang Sadu) dan tertinggi 47 % (kimi) dan 39,5 % (gerbang sadu) dengan laju perkembangan penyakit berfluktuasi pada masing-masing kebun contoh, berkisar antara 0,007 – 0,085 (Kimi) dan 0,010 -0,064 (Gerbang Sadu) bahkan cenderung menurun.

Factor yang mendukung kecenderungan menurunnya laju perkembangan  antara lain suhu, kelembaban dengan kondisi kebun yang kering dan curah hujan yang rendah.

Published
2017-11-22