Peran Mahasiswa dan Dosen Untuk Masyarakat Dalam Proses Pembuatan Pupuk Organik Dari Kotoran (Feses) Ternak Sapi

  • Decky Wenno, Uswim Program Studi Peternakan, Universitas Satya Wiyata Mandala
  • Mery Christiana Simanjuntak, Uswim Program Studi Peternakan, Universitas Satya Wiyata Mandala
Keywords: Adimas, pupuk kompos, pupuk organik, ternak Nabire, kematangan kompos,

Abstract

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/ atau bagian hewan/ atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan mineral dan/ atau mikroba  yang bermanfaat meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Potensi limbah ternak berupa kotorannya untuk di jadikan pupuk sangat besar di kabupaten Nabire. Berdasarkan data BPN Nabire tahun 2016 jumlah populasi ternak sapi 14359 ekor, Kambing 5213 ekor dan babi 28452 ekor.

Kegiatan pengabdian untuk masyarakat ini melibatkan mahasiswa dan dosen program studi peternakan dan hasil kegiatan berdasarkan hasil pengamatan kondisi fisik - organoleptik pupuk organik yang dihasilkan di lokasi menunjukkan bahwa  bentuk/ teksturnya remah/ curah dan tidak lengket, bau/ aromanya tidak berbau busuk dan berwarna cerah coklat tua sampai kehitaman seperti warna tanah , kompos (pupuk organik) yang bagus dan siap diaplikasikan jika tingkat kematangannya sempurna dan mempunyai keadaan bentuk fisik sebagai berikut : Jika diraba, suhu tumpukan bahan yang dikomposkan sudah dingin, mendekati suhu ruang. Tidak memiliki bau busuk lagi. Bentuk fisiknya sudah menyerupai tanah yang berwarna kehitaman. Jika dilarutkan kedalam air, kompos yang sudah matang tidak akan larut. Strukturnya remah, tidak menggumpal. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/ Permentan/ SR. 140/ 10/ 2011 disebutkan indikator kematangan kompos (pupuk organik) adalah sebagai berikut : Mempunyai nilai imbangan C/N ˂ 25 Suhu kompos telah menurun sekitar 30 - 40º C Berwarna kehitaman, remah dan tidak berbau  Kondisi fisik-organoleptik pupuk organik hasil tergolong baik karena bentuk/ teksturnya remah, tidak berbau dan berwarna coklat kehitaman, sesuai standar mutu (organoleptik) yang ditetapkan dalam Peraturan Pertanian Nomor 70/ Permentan/ SR. 140/ 10/ 2011.

Published
2022-08-26