Pelatihan Budidaya Tanaman Tentang Jarak Tanam Kangkung Cabut (Ipomoea reptans) Dalam Mewujudkan Program Kampus Merdeka di Lingkungan Kampus Uswim
Keywords:
Mahasiswa Uswim, Kangkung Cabut, Jarak Tanam,Abstract
Tanaman kangkung telah lama dikenal orang, dan menjadi sayuran yang sering dicari orang atau masyarakat. Konsumsi kangkung kemungkinan akan meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap makanan yang bergizi. Penjualan Kangkung Cabut di beberapa Pasar Sentral di Kota Nabire tergolong sedikit, bahkan dapat dikategorikan sangat kurang. Penjualan sayur Kangkung di Kota Nabire paling banyak adalah Kangkung Air, karena selain budidayanya tidak semudah Kangkung Cabut, juga tidak membutuhkan perawatan khusus. Oleh karena itu para penjual kangkung yang rata-rata adalah masyarakat Asli Papua, baik yang berasal dari daerah pegunungan maupun pesisir. Hasil observasi pada 3 pasar sentral menunjukkan bahwa sayur kangkung cabut yang dijual kualitas hasil produksinya tidak maksimal, karena sistim budidayanya tidak berdasarkan ketentuan teknis budidaya. Kegiatan ini sekaligus mewujudkan Program Merdeka Belajar dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai Program Studi di Lingkungan Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire. Kegiatan Pelatihan Budidaya Tanaman Tentang Jarak Tanam Kankung Cabut (Ipomoea reptans) dilakukan di Jalur VIII, Kampung Bumi Raya, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, diikuti oleh 30 mahasiswa Asli Papua dari 6 Program Studi, masing-masing Prodi Agribisnis 5 orang mahasiswa. Prodi Agroteknologi 4 orang mahasiswa. Prodi Peternakan 6 orang mahasiswa, Prodi Administrasi Bisnis 4 orang, Prodi Teknik Informatika 3 orang mahasiswa. Prodi Ilmu Pemerintahan 2 orang mahasiswa dan 6 orang mahasiswa Prodi Matematika. Kegiatan dilaksanakan selama 2 bulan lebih, dari bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2022. Hasil kegiatan diukur dari pencapaian penjualan sayur Kangkung oleh mahasiswa praktek dengan pendapatan sebesar Rp. 8.950.000 dengan harga jual perikatan Rp.10.000