ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA DI SMP NEGERI 2 NABIRE
Keywords:
Kesulitan Belajar Matematika, Pecahan, Metode Penelitian Kualitatif, Studi KasusAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan memberikan rekomendasi mengenai kesulitan belajar matematika siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Nabire, khususnya pada materi pecahan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan subjek penelitian adalah siswa, guru, dan kepala sekolah SMP Negeri 2 Nabire. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar matematika dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal, seperti siswa, guru, materi, metode, media, lingkungan, dan kurikulum. Rekomendasi solusi untuk mengatasi kesulitan belajar matematika siswa adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menantang, dan mendukung, memberikan kesempatan dan bimbingan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan matematika, serta melakukan koordinasi, kolaborasi, dan komunikasi yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang juga meneliti kesulitan belajar matematika siswa dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta faktor-faktor penyebabnya. Penelitian ini juga memberikan kontribusi baru dalam mengungkap dan menganalisis kesulitan belajar matematika siswa di wilayah Papua, yang memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti hanya berfokus pada satu materi matematika, hanya melibatkan satu sekolah, dan hanya menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dan inspirasi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kesulitan belajar matematika siswa, khususnya di wilayah Papua. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan meneliti materi-materi lain, sekolah-sekolah lain, atau menggunakan metode penelitian kuantitatif.